Senin, 21 Juli 2008

Tajuk (5)

Dialog Partisipatif
menggunakan Metode Scenario Planning dan ZOPP (GTZ).

Metode Scenario Planning (SP) atau pun ZOPP (Ziel Orientierte Project Plannung) adalah dua metode dialog yang lazim digunakan di dunia. Persamaannya, kedua dialog itu harus dilakukan secara partisipatif dan egaliter (sederajat), serta harus melibatkan sebanyak mungkin para pihak terkait. Semua kepentingan harus terwakili dalam dialog. Lalu, apa bedanya?
SP ampuh untuk meredam situasi krisis yang fatal, konflik yang kolosal, genting, dan eksplosif. Contoh SP terkenal di dunia adalah Mont Fleur di Afrika Selatan, yang bisa mengubah sejarah kelam rezim apartheid di Afrika menjadi sebuah negara multiras yang aman, damai, black and white kompak maju bersama.
Selain untuk skala bangsa, SP juga manjur bagi perusahaan multinasional yang menghadapi krisis dan ingin selamat bahkan berjaya kembali. Bahkan sampai-sampai Laura Day - melalui bukunya Selamat Datang KRISIS pun menganjurkan setiap pribadi yang sedang dilanda krisis hidup disarankan menyusun scenario planning-nya sendiri.
Adapun ZOPP, lebih ampuh dalam situasi "damai tapi gersang". Tidak ada genting, apalagi huruhara, yang ada kemandekan, stagnan, tidak ada kemajuan. Jadi, konstituen tahu harus berubah, tapi tidak tahu darimana, oleh siapa dan bagaimana perubahan itu harus dimulai. ZOPP mulai dikembangkan oleh GTZ-Jerman di Tanzania, dan setelah petani kelapa di sana sukses merubah nasib mereka, ZOPP manjur diterapkan di berbagai belahan dunia.
Nah, kalau Anda perhatikan, di kolom sisi kanan dari atas ke bawah, Anda mungkin heran ngapain sih saya ngunduh topik-topik dan mengelompokkan tema-tema seperti itu? Kayak nggak ada kerjaan aja? Sejujurnya saya senang - dan bersama teman-teman di Bandung - terlatih menggelar dialog partisipatif mengangkat issues yang kritis maupun yang damai tapi gersang. Jadi, pengelompokkan topik-topik di lajur kolom kanan tersebut sengaja buat sebagai "tabungan" blog saya, yang nanti pada saatnya akan saya ajak "beliau-beliau" para pakar untuk berdialog imajiner. Dan hasilnya pasti akan saya tayangkan di blog ini. Kalau sudah jadi. Mudah-mudahan para pihak terkait di tiap kelompok issues terinspirasi. Itu saja maksudnya. Imagineering MENJEMPUT ZAMAN. Murah meriah, tidak perlu sewa hotel, bayar honor panitia dan ganti ongkos pp undangan segala. Untung ya ada blog!

Tidak ada komentar: